-->

Wednesday, February 19, 2014

Dunia Kristianisasi, Perniagaan dan Dakwah
Saya termenung pada skrin computer riba, buntu memikirkan idea untuk membuat sistem tuition center yang nak didirikan dengan berkonsepkan usrah, dan bermotifkan social business. Malangnya idea tak datang pula, tersekat dengan permasalahan projek tersebut. Mata hanya tumpu pada skrin yang memparkan slide power point berkenaan projek tuition center tersebut. Kebutuan malam itu membuatkan saya termenung dan menimbulkan persoalan-persoalan yang bermacam. Antara persoalan killer yang nak matikan hujah saya ialah;

"kenapa engkau nak buat semua ni Khai, apa yang engkau dapat? buat penat engkau ja, lagi banyak masalah adalah..tak perlu teruskan projek ni lah, buang masa" fuh, seakan syaitan membisik di telinga saya, halus saja. Astaghfirullah. Sesunggunya aku berlindung dari syaitan yang direjam..

Jam sudah menunjukkan pukul 11.30pm, mata saya mula rasa berat, tapi saya masih berat untuk tidur, banyak yang perlu diselesaikan. Angin menghembus masuk dalam bilik menerusi tingkap yang sengaja saya buka, untuk merasa dingin malam. Saya termenung diluar............sebenarnya ada sesuatu yang bermain difikiran saya.........

"Apa benar mbak, katanya..di singapura..sudah ada orang melayu yang masuk kristen.." Saya cuba memancing pandangannya berdasarkan pengalamannya sebagai seorang kristian...

"Benar. Tapi bukan di Singapura saja...di Malaysia juga sudah rame kok mas...Maaf, waktu ke johor dan melaka itu saya ketemu orang-orang melayu yang sudah kristen. Orangnya cakep dan pinter-pinter kok mas. Bahasa inggarisnya aduhh..hebat! Tapi sayang di Malaysia pemerintahnya agak keras. Tiada kebebasan kepercayaan. 

Jadinya saudara-saudara kita yang baru masuk kristen nggak berani terang-terangan. Takut kehilangan famili..karir dan kebebasan. Tentunya kalau di Malaysia kita nggak boleh bicara soal agama begini ya..seperti kita sekarang ini"

Saya terkejut besar dengan apa yang dikatakan oleh mbak itu. Dalaman saya amat resah.

"Benarkah apa yang mbak bilang ini? Tapi soal dasar pemerintahan kan kita tidak sama di antara sebuah negara dengan negara lain. Kondisi kehidupan sosial, politik dan ekonomi rakyatnya juga berbeda. Jadi Malaysia perlukan peraturan yang sesuai dengan kondisi Malaysia." Saya cuba memperbetulkan persepsinya yang meleset"

Kenapakah mbak ini kalau bicara tentang program dan perkembangan kristen di indonesia begitu detail? Seolah-olah dia tahu bahkan berpartisipasi dalam semua program mereka. Seolah-olah pergerakan Kristen begitu aktif, agresif, terbuka dan terang-terangan? apa yang saya tahu selama ini pergerakan kristian itu agak terlindung dan kurang publisiti. Banyak bergerak secara senyap-senyap. Tapi, itukan di Malaysia. Di negara indonesia, mereka bebas bersuara dan bebas beragama. Dasar mereka terbuka.

Tapi, keterbukaan bukan beerti terbukanya kefahaman antara agama di Indonesia. Keterbukaan bukan bermakna meningkatnya semangat toleransi. Keterbukaan bahkan semacam mengundang provokasi. Mereka sudah semakin berani! yang akhirnya boleh meninbulkan persengkataan social dan kemudiannya menjerumus kepada pembakaran, demonstrasi, pergaduhan dan permusuhan.

"Mas tahu enggak, di Indonesia sekarang ada 40 juta anak-anak terlantar di jalanan. Tidak cukup makan dan tidak mendapat pendidikan. Baru berusia tiga tahun sudah diajar meminta-minta di jalanan..di tengah panas dan hujan. Tidak kira itu anak orang Islam atau kristian, bahkan anak orang hindu, mereka itu mesti dibantu. Itu tanggungjawab kita semua. termasuk mas sekali juga" Kata-katanya itu begitu lancar sekali

"Jadi kalau anak-anak itu diambil dan dimasukkan ke Panti Asuahan Kristen maka mereka akan dijadikan kristen?" saya bertanya terus terang dengan nada cemas.

"Ohh...bukan begitu, Mas. Itu salah faham. Dalam kristen nggak pernah berlaku pemaksaan. Kami hanya memberikan mereka pelajaran dan keperluan hidup. Tentunya lebih baik dari apa yang mereka pernah dapat dari ibu bapa mereka sendiri. Soal mahu jadi kristen apa nggak itu biarkan mereka menilai dan memikirkan sendiri bila sudah dewasa. Kalau mereka memilih kristen sudah tentulah kami senang sekali."

Dia  menyambung lagi macam satu khutbah...

"Kami juga tidak pernah menangkap anak-anak ini dijalanan lalu dibawa pergi secara paksa. Bahkan kami akan cari ibu bapanya. Kami temui dan beri konsultansi. Setelah mendapat izin, barulah kami menghantar anak mereka ke panti kami kerana ibu bapa sudah tidak sanggup menanggung biaya makan minum dan sekolah anak-anak mereka."

"Mbak punya anak?" Saya sengaja mahu mengendurkan nadanya kerana ada beberapa orang mula menoleh pandangan ke arah kami.

"Saya belum punya anak. Tetapi saya pernah bernikah. Kami berpisah apabila saya menerima iman ALLAH bapa dan Ruhul Kudus(masuk kristian)."

"Bererti mbak dulu Islam?" saya tercengang.

"ya, benar..Mas kan tahu..Pekalongan itukan daerah Islam. Bumi para santri. Ada puluhan pesantren di sana. Saya juga pernah jadi anak santri dulu. Sehingga saya pernah jadi ustazah mengajar di pesantren dekat dengan rumah saya."

"Ustazah?" Saya terkedu buat kedua kalinya.

"saya mengajar anak-anak di pesantren setiap hari, tetapi kebutuhan hidup sendiri tidak pernah terpenuhi. Gaji kecil dan dapatnya tidak tentu. Anak-anak yang dihantar ke pesantren nggak dibawakan pesangon oleh orang tuanya. Mereka nggak mahu membayar yuran. Pengurus pesantren yang pusing mencari dana untuk memberi makan anak-anak ini. Hidup saya sendiri sering kesempitan. Terus terang saya nggak pernah rasa senang. Selalu putus wang."

"Akhirnya saya nikah sama ustaz pesantren yang sama. Gaji dari dua orang tidak pernah cukup untuk menanggung kami berdua. Bagaimana apabila sudah punyai anak nanti? Kami sering bertengkar. Suami saya suruh saya bersabar. Dia bilang ini jihad. Saya bilang ini kebodohan dan kekeliruan. Kita mesti berubah. Kita mesti keluar dari kemiskinan. Keluar dari kejumudan dan kejahilan."

Gaya cakapnya seperti seorang motivator, barangkali dia selalu mengulang skrip yang yang di program-program mereka. Saya rasa, eloklah dibiarkan dia bercakap semahunya. Dia berbicara lagi....

"Sekarang pemikiran rakyat semakin terbuka. Selepas reformasi, rakyat semakin rasional. Kebebasan memilih kepercayaan amat didokong pemerintah Indonesia. Inilah demokrasi tulen. Jangan heran kalau sekarang ini bukan hanya ustaz dan ustazah masuk kristen, bahkan ada banyak mantan imam yang sekarang sudah jadi krinsten....

...terbukti kehidupan mereka amat baik dan sempurna sekarang, jauh bedanya kalau dibandingkan sewaktu mereka masih Islam dulu.....

....40 juta anak-anak jalanan yang terlantar itu 99% adalah anak-anak orang Islam! Kristen cuma datang sebagai penyelamat. Kami cuma mahu menjadi umat yang prihatin dan dekat dengan rakyat" Ujar wanita kristen itu

saya mula mencelah...
"Maaf, jika saya katakan jika tidak dengan kekuatan dana jemaat Kristen Sedunia(gabungan seluruh gereja-gereja Kristen Dunia), lalu dana tersebut disalurkan masuk ke tabung Gerakan Kristen Indonesia (GKI) tentulah perkembangan Kristen Indonesia tidak sehebat sekarang." kini, giliran saya pula untuk bicara panjang.

Betul, strategi kristianisasi yang bersandar kepada kebutuhan material ini cukup efektif di bumi indonesia ini. Ada jutaan orang yang sedang terlantar, hidup miskin melarat. Bukan perut mereka saja kosang, malah jiwa mereka juga kosong dalam aspek ketuhanan. Mereka hanyut terumbang ambing, hidup tanpa fundamental atau asas Islam yang kukuh. Bagi mereka, pengisian perut lebih utama dari pengisia agama. Hanya boleh bicara soal agama bila perut sudah penuh. No food, no Talk. Jadi, mereka masuk kristen bukan kerana Ikhlas , tapi kerana beras.

"Na' uzubillahi min zalik." watak wanita kristian itu mula menghilang. saya tersedar..rupanya diri dibuai mimpi.

astaghfirullah....astaghfirullah...astaghfirullah....adakah ianya satu mimpi? tidak, aku yakin tidak, umat Islam sememangnya sedang tenat. Moga saudara-saudara Islam ku di Indonesia dan di seluruh dunia dipelihara Iman dan Islam mereka.

Sebenarnya ia bukanlah mimpi, tapi ia adalah realiti yang berlaku di Indonesia dan singapura. Di Indonesia, orang kristen bergerak dengan aggresif bagi menyebarkan ajaran merekan, dengan jalan business dan dakyah mereka. Business seperti MLM yang dikuasai oleh mereka mendapat sambutan dan memberi kejayaan pada ahli-ahli mereka, sehinggakan mucul pula golongan pakar-pakar motivasi dalam bidang socialogi dan business. Dengan kuatnya pengaruh mereka dalam pernigaan, mereka mampu untuk membiayai kos-kos pembelanjaan untuk pendidikan dan perubatan. Boleh saya katakan mereka menggunakan perniagaan, pendidikan, dan kebajikan untuk mendekatkan kristen dengan masyarakat setempat.

Perniagaan, Pendidikan dan kebajikan menjadi senjata utama kekuatan gerakan kristian.

Jam sudah menunjukkan jam 3 pagi. Facebook saya masih terbuka, saya terlihat gambar saya ketika memberi tazkirah dalam program motivasi di sebuah sekolah di Kedah;


Saya termenung panjang, hati berbisik...

"Sudahkah saya buat yang terbaik untuk perjuangan Islam ini? Sudahkah saya memanfaatkan peluang yang ada untuk Islam"

ternyata sekali tidak, bahkan terlalu sikit sangat usaha saya. Saya termenung pada budak-budak itu, merekalah generasi Islam akan datang, persoalannya adakah mereka akan menjadi pendokong perjuangan Islam atau sebaliknya. hurmmm..saya tidak tahu, saya hanya mampu berdoa agar mereka menjadi generasi kemenangan Islam. 

Yang pasti, saya sudah decide, perniagaan dan penulisan akan menjadi wadah utama saya dalam usaha memperjuangankan Islam di muka bumi ini. Ehh, bagi saya Perniagaan dan Penulisan itu adalah Dakwah, apabila kena pada caranya. Perancangan saya untuk membuat tuition center berkonsepkan usrah yang bermotifkan sosial business mesti diteruskan. bagi mengembangkan Ilmu dalam membentuk sakhsiah dan akademik yang mantap dalam kalangan pelajar.

Solat Tahajud, taubat, dan hajat menjadi antara senjata utama dalam menguatkan jiwa saya dalam perjuangan ini.  Hati berbisik "sabar....Saya tak boleh berhenti di sini, perjuangan saya belum selesai......"

Hai, thank you for visiting my blog. Hope my sharing gives some good info and benefit for you. Do drop some comments bellow to share your thought and share this article with your circle ke.

0 comments:

Post a Comment

Subscribe Us


Start Work With Me

Contact Us
KAIZAN NAZLAN
+60194501495
Kuala Lumpur, Malaysia